Mengenal Sengkuni – Kesenian wayang dalam budaya Jawa mementaskan lakon atau cerita yang menggambarkan kehidupan. Terlihat dari berbagai tokoh wayang yang memiliki bermacam-macam karakter mirip manusia. Ada yang baik, bijaksana, licik, hingga jahat.
Buku Kebudayaan, Ideologi, Revitalisasi, dan Digitalisasi Seni Pertunjukan Jawa dalam Gawai oleh Ekawati Marhaenny Dukut menjelaskan bahwa tokoh pewayangan adalah citra manusia. Karena itu, tokoh-tokoh ini di sematkan watak yang mencerminkan sifat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, ada tokoh wayang bernama Sengkuni yang terkenal antagonis. Dengan berbagai sifat buruk yang melekat pada sosok tersebut, tak jarang nama Sengkuni di gunakan kalangan masyarakat untuk menjuluki orang yang berwatak demikian.
Namun, seperti apa itu tokoh Sengkuni? Bagaimana sifat dan watak yang di milikinya?
Baca juga artikel terkait lainnya di potpiestudios.com
Siapa Itu Sengkuni?
Mengutip buku Pesona & Sisi Kelam Majapahit oleh Sri Wintala Achmad, Sengkuni adalah salah satu tokoh wayang yang ada dalam wiracarita Mahabharata. Dalam beberapa tulisan, di kenal juga sebagai Sangkuni atau Shakuni. Nama lainnya adalah Trigantalpati.
Dalam Mahabharata, Sengkuni adalah seorang pangeran dari Negeri Gandhara di masa pemerintahan Subala. Ia merupakan kakak dari Gandari, istri dari Drestarastra (Raja Astina setelah Pandu Dewanata).
Namun dalam dunia pewayangan Jawa, Sengkuni merupakan putra Prabu Subala dari Kerajaan Plasa Jenar. Dirinya adalah adik dari Prabu Gandara (sosok Raja Plasa Jenar sepeninggal Prabu Subala) dan Dewi Gendari.
Sengkuni kemudian tinggal di Kerajaan Hastinapura setelah kakak perempuannya, Gendari menikah dengan Prabu Drestarastra.
Sengkuni di gambarkan memiliki badan kurus dan bermuka pucat kebiru-biruan. Sewaktu muda, ia di sebutkan mempunya wajah yang tampan. Namun kerupawanannya itu lantas di hancurkan oleh tokoh Gandamana.
Tokoh Sengkuni terkenal pula dengan cara bicaranya yang tidak tegas dan menjengkelkan. Padahal slot 10k, ia merupakan seorang Patih Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Drestarastra.
Sifat Sengkuni
Sosok pewayangan Sengkuni di ceritakan sebagai tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia memiliki sifat licik, senang memfitnah, menghasut, serta mencelakakan orang lain.
Tercermin saat dirinya menyingkirkan Gandamana untuk menjadi Patih Hastinapura, ketika mengadu domba Arimba sebagai utusan Prabu Trembaka dengan Prabu Pandu Dewanata, sampai pecahnya perang Bharatayuda.
Saking buruk dan busuknya watak yang di gambarkan bagi Sengkuni, ada penulis lakon wayang yang menyebutkan bahwa sisi baik tidak akan di temukan di dalam diri Sengkuni. Dengan kata lain, tokoh ini adalah sosok antagonis yang benar-benar tulen.
Dengan sifatnya yang tak segan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi atau jabatan yang ia mau, orang-orang yang berpolitik dengan menghalalkan segala cara dan kelicikan kerap di cap sebagai Sengkuni.
Di kalangan masyarakat Jawa juga, nama Sengkuni di pakai untuk menjuluki orang yang paling tidak di sukai di lingkungan karena watak yang buruk.
Bahkan di masa lalu, masyarakat Jawa sampai melarungkan Sengkuni ke laut selatan usai pertunjukkan wayang yang melibatkan tokoh tersebut. Ini sebagai simbol penolakan karakter jahat yang di wujudkan pada sosok Sengkuni.
Demikian istilah atau nama Sengkuni sering di gunakanĀ slot 777 untuk memberi julukan kepada orang yang berperilaku buruk, licik, senang menghasut, hingga suka mengadu domba.